Verse 1
manusia dengan potensi intelegensia dan mental emosional
mengerucutkan pada dimensi yang lebih sakral titik spiritual
Tuhan lah yang maha Esa
pencipta semesta raya
lutut bersujud menyembah
implementasikan setiap akidah
sebuah keimanan dengan wujud ibadah
kita adalah jagat yang terkontrol
untuk terus berada dalam orbit
sebuah tulah jika bentala keluar jalur
lintas kosmos radar dan sinyal
kita anasir lumat persil arafah
menjadi wajib memberi inisiatif rujukan
disaat marka rotasi nya tak mampu lagi faktual
kala ku tatap tolan berontak dari sistim orbit yang benar
melangkah tak sesuai dengan norma norma persahabatan yang sakral
reff :
kau aku kalian tak segaris kenyakinan
tapi bukan kah kita wajib tuk ingautkan
tak perlu angkat senjata berkalung parang
hidup dalam toleransi jabat tangan berdampingan
Verse 2
dalam hidup Tuhan tak perlu diperdebatkan
tanpa pinggirkan ke esaan dan ke agungan
Tuhan selalu ada dalam nafsi setiap insan
bersatu dalam hati mengalir di dalam raga
bukankah hubungan manusia satu dengan yang lainnya
dalam sebuah mahajana ini juga harus di jaga
takzim bergandeng sejalan satu irama
tak memandang setiap jengkal teritori perbedaan
kenyakinan adalah hak asai tak perlu di paksakan
jangan tertipu simpul seremoni khidmat persekawanan
Persatuan kini bermetafora hanya menjadi slogan
hanya dalam tuturan tak pernah tulus berteman
tak ada lagi hormat sejawat dalam tulus iklas
hanya memikirkan ego tanpa dasar habluminnanas
back to reff
silahkan yang mau request , koment . . .
2 komentar:
Los pakualamos - realita kehidupan dong kak
NOK 37 ANGKARA!!!
Posting Komentar